CAHAYA COMPUTER ==>> SERVICE HANDPHONE, COMPUTER, LAPTOP, CAMERA DIGITAL, TELEVISI, KAMI JUGA MELAYANI PERBAIKAN :MONITOR,HARDISK, PEMASANGAN INTERNET, JARINGAN KOMPUTER, MENGEMBALIKAN PARTISI TEHAPUS ATAU TERFORMAT, CETAK FOTO KILAT, RENTAL, DAN PENGETIKAN.SCANER, BECKUP CD,JULABELI, TUKAR TAMBAH, PANGGILAN, ALAMAT KANTOR SUMBERBENDO JOGOROTO JOMBANG JATIM, TLP 0321-698-2119 / 085649-615-631. BUKA TIAP HARI JAM 07:00 SAMPAI JAM 05:00 PAGI.email : cahaya.comp@yahoo.co.id

38- PUISI DAN SATRA

11 komentar:

  1. kumpulan puisi puisi karya khoiril anwar http://chairil-anwar.blogspot.com/

    BalasHapus
  2. PRAJURIT JAGA MALAM

    Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu ?
    Pemuda-pemuda yang lincah yang tua-tua keras,
    bermata tajam
    Mimpinya kemerdekaan bintang-bintangnya
    kepastian
    ada di sisiku selama menjaga daerah mati ini
    Aku suka pada mereka yang berani hidup
    Aku suka pada mereka yang masuk menemu malam
    Malam yang berwangi mimpi, terlucut debu......
    Waktu jalan. Aku tidak tahu apa nasib waktu !

    BalasHapus
  3. MALAM

    Mulai kelam
    belum buntu malam
    kami masih berjaga
    --Thermopylae?-
    - jagal tidak dikenal ? -
    tapi nanti
    sebelum siang membentang
    kami sudah tenggelam hilang

    BalasHapus
  4. KRAWANG-BEKASI

    Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
    tidak bisa teriak "Merdeka" dan angkat senjata lagi.
    Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
    terbayang kami maju dan mendegap hati ?

    Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
    Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
    Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
    Kenang, kenanglah kami.

    Kami sudah coba apa yang kami bisa
    Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa

    Kami cuma tulang-tulang berserakan
    Tapi adalah kepunyaanmu
    Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan

    Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
    atau tidak untuk apa-apa,
    Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
    Kaulah sekarang yang berkata

    Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
    Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak

    Kenang, kenanglah kami
    Teruskan, teruskan jiwa kami
    Menjaga Bung Karno
    menjaga Bung Hatta
    menjaga Bung Sjahrir

    Kami sekarang mayat
    Berikan kami arti
    Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian

    Kenang, kenanglah kami
    yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
    Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi

    BalasHapus
  5. DIPONEGORO

    Di masa pembangunan ini
    tuan hidup kembali
    Dan bara kagum menjadi api

    Di depan sekali tuan menanti
    Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
    Pedang di kanan, keris di kiri
    Berselempang semangat yang tak bisa mati.

    MAJU

    Ini barisan tak bergenderang-berpalu
    Kepercayaan tanda menyerbu.

    Sekali berarti
    Sudah itu mati.

    MAJU

    Bagimu Negeri
    Menyediakan api.

    Punah di atas menghamba
    Binasa di atas ditindas
    Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
    Jika hidup harus merasai



    Maju
    Serbu
    Serang
    Terjang

    BalasHapus
  6. PERSETUJUAN DENGAN BUNG KARNO

    Ayo ! Bung Karno kasi tangan mari kita bikin janji
    Aku sudah cukup lama dengan bicaramu
    dipanggang diatas apimu, digarami lautmu
    Dari mulai tgl. 17 Agustus 1945
    Aku melangkah ke depan berada rapat di sisimu
    Aku sekarang api aku sekarang laut

    Bung Karno ! Kau dan aku satu zat satu urat
    Di zatmu di zatku kapal-kapal kita berlayar
    Di uratmu di uratku kapal-kapal kita bertolak & berlabuh

    BalasHapus
  7. kumpulan tokoh puisi indonesia dan sair masing2 berani diadu di meja sastra http://www.puisi-indonesia.org/

    BalasHapus
  8. karya Mustofa Bisri
    judul : Kalau Kau Sibuk Kapan Kau Sempat

    Kalau kau sibuk berteori saja
    Kapan kau sempat menikmati mempraktekan teori?
    Kalau kau sibuk menikmati praktek teori saja
    Kapan kau memanfaatkannya?

    Kalau kau sibuk mencari penghidupan saja
    Kapan kau sempat menikmati hidup?
    Kalau kau sibuk menikmati hidup saja
    Kapan kau hidup?
    Kalau kau sibuk dengan kursimu saja
    Kapan kau sempat memikirkan pantatmu?
    Kalau kau sibuk memikirkan pantatmu saja
    Kapan kau menyadari joroknya?

    Kalau kau sibuk membodohi orang saja
    Kapan kau sempat memanfaatkan kepandaianmu?
    Kalau kau sibuk memanfaatkan kepandaianmu saja
    Kapan orang lain memanfaatkannya?

    Kalau kau pamer kepintaran saja
    Kapan kau sempat membuktikan kepintaranmu?
    Kalau kau sibuk membuktikan kepintaranmu saja
    Kapan kau pintar?

    Kalau kau sibuk mencela orang lain saja
    Kapan kau sempat membuktikan cela-celanya?
    Kalau kau sibuk membuktikan cela orang lain saja
    Kapan kau menyadari celamu sendiri

    Kalau kau sibuk bertikai saja
    Kapan kau sempat merenungi sebab pertikaian?
    Kalau kau sibuk merenungi sebab pertikaian saja
    Kapan Kau akan menyadari sia-sianya

    Kalau kau sibuk bermain cinta saja
    Kapan kau sempat merenungi arti cinta?
    Kalau kau sibuk merenungi arti cinta saja
    Kapan kau bercinta

    Kalau kau sibuk berkhutbah saja
    Kapan kau menyadari kebijakan khutbah?
    Kalau kau sibuk dengan kebijakan khutbah saja
    Kapan kau akan mengamalkannya?

    Kalau kau sibuk berdzikir saja
    Kapan kau sempat menyadari keagungan yang kau dzikir?
    Kalau kau sibuk dengan keagungan yang dzikiri saja
    Kapan kau mengenalnya?

    Kalau kau sibuk berbicara saja
    Kapan kau sempat memikirkan bicaramu?
    Kalau kau sibuk memikirkan bicaramu saja
    Kapan kau mengerti arti bicara?

    Kalau kau sibuk mendendangkan puisi saja
    Kapan kau sempat berpuisi?
    Kalau kau sibuk berpuisi saja
    Kapan kau memuisi?

    (Kalau kau sibuk dengan kulit saja
    Kapan kau sempat menyentuh isinya?
    Kalau kau sibuk menyentuh isinya sja
    Kapan kau sampai intinya?
    Kalau kau sibuk dengan intinya saja
    Kapan kau memakrifati nya-nya?
    Kalau sibuk memakrifatinya nya-nya saja
    Kapan kau bersatu dengan Nya?

    "Kalau kau sibuk bertanya saja
    Kapan kau mendengarkan jawaban"

    BalasHapus
  9. karya :Taufik Ismail
    judul : Kerendahan Hati

    Kalau engkau tak mampu menjadi beringin
    yang tegak di puncak bukit
    Jadilah belukar, tetapi belukar yang baik,
    yang tumbuh di tepi danau

    Kalau kamu tak sanggup menjadi belukar,
    Jadilah saja rumput, tetapi rumput yang
    memperkuat tanggul pinggiran jalan

    Kalau engkau tak mampu menjadi jalan raya
    Jadilah saja jalan kecil,
    Tetapi jalan setapak yang
    Membawa orang ke mata air

    Tidaklah semua menjadi kapten
    tentu harus ada awak kapalnya....
    Bukan besar kecilnya tugas yang menjadikan tinggi
    rendahnya nilai dirimu
    Jadilah saja dirimu....
    Sebaik-baiknya dari dirimu sendiri

    BalasHapus
  10. karya : Rendra
    judul : Sajak Orang Lapar


    kelaparan adalah burung gagak
    yang licik dan hitam
    jutaan burung-burung gagak
    bagai awan yang hitam


    o Allah !
    burung gagak menakutkan
    dan kelaparan adalah burung gagak
    selalu menakutkan
    kelaparan adalah pemberontakan
    adalah penggerak gaib
    dari pisau-pisau pembunuhan
    yang diayunkan oleh tangan-tangan orang miskin


    kelaparan adalah batu-batu karang
    di bawah wajah laut yang tidur
    adalah mata air penipuan
    adalah pengkhianatan kehormatan


    seorang pemuda yang gagah akan menangis tersedu
    melihat bagaimana tangannya sendiri
    meletakkan kehormatannya di tanah
    karena kelaparan
    kelaparan adalah iblis
    kelaparan adalah iblis yang menawarkan kediktatoran


    o Allah !
    kelaparan adalah tangan-tangan hitam
    yang memasukkan segenggam tawas
    ke dalam perut para miskin


    o Allah !
    kami berlutut
    mata kami adalah mata Mu
    ini juga mulut Mu
    ini juga hati Mu
    dan ini juga perut Mu
    perut Mu lapar, ya Allah
    perut Mu menggenggam tawas
    dan pecahan-pecahan gelas kaca


    o Allah !
    betapa indahnya sepiring nasi panas
    semangkuk sop dan segelas kopi hitam


    o Allah !
    kelaparan adalah burung gagak
    jutaan burung gagak
    bagai awan yang hitam
    menghalang pandangku
    ke sorga Mu

    BalasHapus
  11. judul : Ijinkan Aku Menangis
    Ditulis oleh : agus maskur

    Bapak

    kini kau pergi jauh
    hingga tanganku tak mampu memelukmu
    hingga kakiku tak mampu mengejarmu
    hingga mataku tak mampu menatapmu
    hingga teriak panggilku tak mampu kau dengar

    ijinkan aku menangis ya
    biarlah airmata ini jadi samudra
    mengantarku berenang mencarimu

    BalasHapus

KOMENTAR ANDA. silahkan tulis disini